Dalam segala jenis bisnis, keuntungan menjadi tujuan utama dalam sebuah bisnis. Hal ini karena keuntungan dapat menentukan bisnis berkembang lebih jauh atau tidak. Para pengusaha berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan yang dapat membantu meningkatkan pemasukan mereka agar dapat berjalan dengan stabil.
Pada dasarnya keuntungan dalam bisnis di setiap industri bisa berbeda rentang angkanya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun secara general dapat dikatakan bahwa 5-10% dari keuntungan sudah bisa dikatakan ideal.
Salah satu jenis bisnis yang sedang berkembang pesat saat ini adalah bisnis impor. Banyak para pengusaha yang mencoba merambat ke bisnis impor. Jika Kamu tertarik dengan bisnis impor ini, tentunya Kamu perlu mengetahui cara menghitung keuntungannya.
Menghitung keuntungan dari bisnis impor melibatkan beberapa langkah penting yang mencakup biaya-biaya yang terlibat dalam proses impor dan penjualan barang tersebut. Berikut adalah cara umum untuk menghitung keuntungan usaha impor, simak penjelasan di bawah ini, ya!
1. Menentukan Biaya Impor
Ada beberapa biaya yang perlu diperhitungkan saat melakukan impor barang, antara lain:
- Harga Barang (Harga Pokok Impor) merupakan biaya yang dibayar untuk membeli barang dari luar negeri. Biasanya ini mencakup harga pembelian barang dan biaya pengiriman impor.
- Bea Masuk (Import Duty): Pajak yang dibebankan oleh pemerintah saat barang masuk ke negara.
- Pajak Impor (PPh dan PPN): Pajak yang dibayar berdasarkan nilai barang yang diimpor.
- Biaya Pengiriman (Freight): Biaya untuk mengirim barang ke negara tujuan, yang bisa termasuk transportasi laut atau udara.
- Biaya Asuransi: Biaya untuk memastikan barang saat dalam perjalanan.
- Biaya Handling dan Penyimpanan: Biaya untuk menangani barang di pelabuhan atau gudang sebelum dipindahkan ke lokasi tujuan.
- Biaya Administrasi: Biaya yang terkait dengan dokumen dan proses administratif (misalnya biaya pengurusan dokumen Bea Cukai).
2. Menentukan Harga Jual Barang
Setelah menghitung total biaya impor, tentukan harga jual barang di pasar. Harga jual ini akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
- Harga Pasar: Berapa harga yang wajar di pasar lokal untuk produk tersebut.
- Persaingan: Berapa harga barang serupa dari pesaing di pasar.
- Margin Keuntungan yang Diinginkan: Berapa banyak keuntungan yang ingin diperoleh dari setiap unit barang.
3. Menghitung Keuntungan
Keuntungan usaha impor dapat dihitung dengan cara berikut:
{Keuntungan} = {Harga Jual} – {Total Biaya Impor}
Total Biaya Impor adalah jumlah dari seluruh biaya yang telah disebutkan di atas, sedangkan Harga Jual adalah harga yang dipasang pada produk saat dijual ke konsumen.
4. Menghitung Persentase Keuntungan
Untuk mengetahui seberapa besar keuntungan relatif terhadap biaya yang dikeluarkan, bisa dihitung persentase keuntungan dengan rumus:
{Persentase Keuntungan} = {Keuntungan} / {Total Biaya Impor} x 100
Contoh Perhitungan:
Misalnya, kamu mengimpor barang dengan biaya-biaya berikut:
– Harga barang (harga pokok impor): Rp 10.000.000
– Bea Masuk dan Pajak Impor: Rp 1.500.000
– Biaya Pengiriman dan Asuransi: Rp 500.000
– Biaya Handling dan Administrasi: Rp 200.000
Total Biaya Impor = Rp 10.000.000 + Rp 1.500.000 + Rp 500.000 + Rp 200.000 = Rp 12.200.000
Jika harga jual barang adalah Rp 15.000.000, maka:
Keuntungan = Rp 15.000.000 – Rp 12.200.000 = Rp 2.800.000
Persentase Keuntungan = (Rp 2.800.000 / Rp 12.200.000) × 100 = 22,95%
Jadi, keuntungan yang diperoleh dari usaha impor tersebut adalah Rp 2.800.000 atau sekitar 22,95%.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keuntungan:
- Kurs Mata Uang: Fluktuasi nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi biaya impor, terutama jika pembayaran dilakukan dalam mata uang asing.
- Permintaan Pasar: Jika permintaan tinggi, kamu bisa menaikkan harga jual dan meningkatkan keuntungan.
- Skala Ekonomi: Impor dalam jumlah besar sering kali mengurangi biaya per unit barang, sehingga meningkatkan margin keuntungan.
Dengan menghitung semua biaya dan menentukan harga jual yang kompetitif, Kamu mendapatkan gambaran yang jelas tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari usaha impor. Selain mengetahui cara menghitung keuntungan dalam bisnis impor, Kamu juga perlu mengetahui cara mencari jasa forwarder import yang dapat membantu proses pengiriman. Untuk memudahkan proses pengiriman impor, Kamu dapat menggunakan jasa forwarder impor yang berpengalaman dan terpercaya, seperti FASDEX.
FASDEX menawarkan jasa freight forwarder yang membuat pengiriman barang menjadi lebih praktis dan efisien, serta dapat menangani berbagai jenis barang. FASDEX melayani proses pengiriman impor dari China, Singapore, Bangkok dan Jepang dengan Aman, Cepat, dan Terpercaya. FASDEX menyediakan layanan Less Container Load (LCL) mulai dari 0,1 CBM via Laut dan 1 Kg via Udara, sehingga para importir tidak akan kesulitan untuk mengirim barang dengan keharusan jumlah yang banyak.
FASDEX memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya adalah lokasi 12 gudang di Indonesia (Jakarta), 5 gudang di China, 1 gudang di Singapore, 1 gudang di Bangkok dan 1 gudang di Jepang, para supplier di berbagai negara tersebut akan lebih mudah menjangkau dan mengirim barang ke pengimpor. Proses pengiriman Impor akan lebih Aman, Cepat, dan Terpercaya dengan FASDEX.
Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website Kami di www.fasdex.id untuk selengkapnya atau menghubungi Customer Service Kami di *Whatsapp : +62 811-1999-9566 dan *Call : 021-29018717.
