Kamu mau kirim barang dari luar negeri ke Indonesia? Tapi takut salah langkah? Tenang aja, artikel ini akan bantu Kamu dalam memahami langkah yang tepat dalam urutan proses pengiriman impor.
Impor adalah aktivitas membeli dan mendatangkan barang dari luar negeri ke dalam negeri. Kegiatan ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan industri, perdagangan, dan konsumsi domestik, terutama ketika barang tersebut tidak diproduksi secara lokal atau harganya lebih kompetitif di luar negeri.
Namun, proses impor tidaklah sesederhana membeli barang biasa pada umumnya. Terdapat sejumlah prosedur yang harus dipatuhi oleh para importir, baik dari sisi logistik internasional maupun regulasi pemerintah seperti kepabeanan, perpajakan, dan dokumen legal lainnya. Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah urutan proses pengiriman impor yang umumnya terjadi dalam perdagangan internasional. Simak penjelasannya berikut ini, ya!
1. Menentukan Kebutuhan dan Supplier
Langkah awal dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan barang yang akan diimpor, baik mulai dari jenis, kualitas, kuantitas, hingga waktu pengiriman yang dibutuhkan. Setelah itu, importir kemudian mencari supplier atau produsen di luar negeri yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Pemilihan supplier ini dapat dilakukan dengan melalui pameran dagang internasional, mencari supplier di marketplace atau platform B2B, hingga meminta referensi dari sekitar.
2. Negosiasi dan Kesepakatan
Setelah menemukan calon supplier yang sesuai, proses negosiasi dimulai. Hal-hal yang dinegosiasikan meliputi:
- Harga barang
- Minimum order
- Syarat pengiriman
- Metode pembayaran
- Waktu produksi dan pengiriman
- Sertifikasi atau standar mutu (Jika diperlukan)
Kesepakatan ini dituangkan dalam dokumen kontrak jual beli atau sales contract sebagai dasar hukum transaksi internasional.
3. Metode Pembayaran Internasional
Transaksi lintas negara umumnya memerlukan metode pembayaran yang aman dan terpercaya. Dalam metode pembayaran, sebagian para importir masih ada yang bimbang dalam pemilihan jenis pembayaran ke supplier luar negeri. Beberapa metode yang umum digunakan, antara lain:
- Letter of Credit (L/C): Jaminan pembayaran dari bank importir kepada supplier jika syarat-syarat pengiriman terpenuhi.
- Telegraphic Transfer (TT): Transfer dana secara langsung melalui sistem perbankan internasional.
- Open Account / Advance Payment: Digunakan untuk hubungan bisnis yang sudah sangat terpercaya.
4. Persiapan Barang dan Dokumen
Setelah pembayaran disepakati, supplier akan memproduksi ataupun mempersiapkan barang sesuai permintaan. Di tahap ini, supplier juga akan mengurus dokumen penting yang akan dibutuhkan dalam proses impor, meliputi:
- Invoice (Faktur pembelian)
- Packing List (Daftar kemasan)
- Bill of Lading / Airway Bill (Dokumen pengangkutan)
- Certificate of Origin (COO) untuk menyatakan negara asal barang
- Dokumen asuransi (Jika diperlukan)
- Sertifikasi khusus (Misalnya: sertifikat kesehatan, phytosanitary, MSDS, dll.)
5. Pengiriman Internasional
Setelah barang siap dan dokumen yang diperlukan sudah lengkap, barang akan mulai proses pengiriman melalui jasa forwarder import dengan pilihan mode transportasi yang telah disepakati. Pilihan mode transportasi yang umum digunakan dalam proses impor, antara lain:
- Laut (Ocean Freight): Proses pengiriman melalui laut. Umumnya untuk barang yang memiliki volume besar, biaya lebih murah namun waktu pengiriman lebih lama.
- Udara (Air Freight): Proses pengiriman melalui udara. Umumnya untuk barang bernilai tinggi dan kebutuhan cepat.
- Darat: Jika negara pengirim dan penerima berbatasan langsung.
6. Kedatangan Barang di Negara Tujuan
Saat barang tiba di pelabuhan atau bandara di negara tujuan, barang akan masuk dalam tahap pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jika importir menggunakan jasa forwarder import, proses ini akan dibantu oleh jasa terkait untuk mempermudah barang keluar dari tahap pemeriksaan. Di sinilah proses impor secara resmi dimulai di sisi negara pengimpor.
7. Distribusi Barang
Tahap akhir dari proses impor adalah pengiriman barang ke lokasi tujuan akhir, baik itu gudang importir ataupun langsung ke konsumen. Proses ini barang akan sampai ke tangan penerima sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui. Setelah itu, barang akan siap untuk digunakan atau dipasarkan ke konsumen domestik.
Baca juga: Jangan Sampai Rugi!! Cara Menghitung Keuntungan Bisnis Impor dengan Benar
Proses impor adalah kegiatan kompleks yang melibatkan banyak pihak dan dokumen resmi. Penguasaan terhadap urutan dan prosedur ini sangat penting untuk kelancaran bisnis, menghindari biaya tambahan, keterlambatan, atau bahkan penyitaan barang. Kerjasama antara importir dan jasa forwarder import menjadi kunci utama suksesnya kegiatan impor.
Untuk melancarkan proses pengiriman impor, FASDEX hadir untuk membantu para importir dalam proses pengiriman impor dari China, Singapore, Thailand, dan Jepang dengan Aman, Cepat, dan Terpercaya.
FASDEX menyediakan layanan Less Container Load (LCL) mulai dari 0,1 CBM via Laut dan 1 Kg via Udara, sehingga para importir tidak akan kesulitan untuk mengirim barang dengan keharusan jumlah yang banyak.
FASDEX memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya adalah lokasi 12 gudang di Indonesia (Jakarta), 5 gudang di China, 1 gudang di Singapore, 1 gudang di Bangkok dan 1 gudang di Jepang, para supplier di berbagai negara tersebut akan lebih mudah menjangkau dan mengirim barang ke pengimpor. Tersedia layanan door to door untuk khusus wilayah Jakarta.
Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website Kami di www.fasdex.id untuk selengkapnya atau menghubungi Customer Service Kami di *Whatsapp : +62 811-1999-9566 dan *Call : 021-29018717.